Selasa, 01 Januari 2013

Grassroots Dalam Penguasaan Bola (Ball Possession), Supporting Ball, Transisi dan Intersep

Grassroots dalam : “Penguasaan Bola (ball possession), Transisi, Supporting, Intersep” Saat Festival Sepakbola Usia Dini : “Top 24 Super Festival 2012”29-30/12/2012 di Si Jalak Harupat dan Campfestival Sepakbola U12 Antar SSB Tahun 2011.” 28-29-30-31/12/2011 di Jatinangor. Yang sama-sama mengusung upaya membangun permainan Fair Play dan pemberian Kartu Hijau sebagai bentuk penghargaan bagi Pemain maupun Ofisial Tim yang memperlihatkan perilaku sportif saat pertandingan berlangsung. Catatan M. Achwani.
Pada penyelenggaraan Festival Sepakbola Usia Dini yang dilaksanakan oleh berbagai pihak, bila telah selesai melaksanakan pertandingan umumnya hanya menekankan pada segi laporan pelaksanaan pertandingannya saja, padahal kalau diikuti atau dilengkapi dengan misalnya catatan atas pengamatan jalannya pertandingan, atau data statistik atau juga analisa pertandingan atau apapun yang dapat melengkapi laporan tersebut tentu akan lebih baik lagi dan bermanfaat bagi perkembangan pembinaan Pemain selanjutnya. Kenapa demikian? Karena hal itu akan membantu para Pelatih didalam mengevaluasi atau menilai perkembangan dan kemajuan para Pemainnya, khususnya bila penilaiannya dilakukan di bulan penghujung tahun (raport akhir tahun bagi Pemain dan Timnya masing-masing), dalam hal ini seperti pelaksanaan “Top 24 Super Festival 2012” yang diikuti 24 peserta dan “Campfestival Sepakbola U12 Antar SSB Tahun 2011,” yang diikuti 32 peserta, keduanya dilaksanakan di bulan akhir tahun. Dalam pelaksanaan “Top 24 Super Festival 2012,” Manajemen Sport Utama (MSU) yang bertindak sebagai Konsultan Teknis, melakukan hal sama sebagaimana dalam pelaksanaan “Campfestival Sepakbola U12 Antar SSB Tahun 2011” juga membuat catatan teknis pengamatan tentang penampilan pesepakbola cilik yang berlaga di arena pertandingan. Khusus untuk pelaksanaan “Campfestival Sepakbola U12 Antar SSB Tahun 2011,” merupakan bagian dari catatan Analisa Pertandingan yang telah lebih dahulu dipublikasikan beberapa waktu lalu pada webblog : myblogmainbola.blogspot.com. Bagi beberapa SSB yang dulu pernah mengikuti Campfestival seperti SSB Salfas Soccer, SSB Kabomania dan SSB Sawsco yang kali ini menurunkan 2 Tim, mengikuti festival ini merupakan pengganti sementara sebelum Campfestival akan digelar kembali dimasa datang, yang memiliki konsep berbeda dengan kegiatan pertandingan grassroots lainnya dan akan tetap bercirikan sebagai kegiatan komprehensif yang memadukan kegiatan pelatihan dan pertandingan serta dilakukan sebagai kegiatan titk kulminasi pembinaan. Selanjutnya dibawah ini catatan hasil pengamatan dalam hal yang sama terjadi di kedua Festival itu, yang menyangkut penguasaan bola (ball possession), transisi, supporting, intersep, terutama yang ditampilkan para Pemain SSB Uni Kuning, Sawsco Merah dan Soccer One saat pertandingan “Top 24 Super Festival 2012.” Kemudian SSB Joyokusumo, SSB Undip dan SSB Bogor A saat pertandingan “Campfestival Sepakbola U12 Antar SSB Tahun 2011.” Yang menduduki urutam Tim Terbaik Pertama, kedua dan Ketiga. Penguasaan bola : Penguasaan bola umumnya cukup baik diperlihatkan peserta papan atas kedua festival tersebut, masing-masing tim selalu berusaha menguasai bola selama mungkin maupun menghindarkan bola direbut lawan dengan cara mengalirkan bola dari kaki ke kaki dengan 1-2 sentuhan, atau dengan menggiring bola terlebih dahulu baru diteruskan kepada kawannya. Cara pertama yang dilakukan, membuat bola mengalir dari kaki ke kaki dengan 1-2 sentuhan, sebelum lawan datang bola tersebut sudah dialirkan kepada kawan lainnya, cara ini membuat perpindahan bola dari satu Pemain ke Pemain lain bisa lebih cepat (first time ball). Cara kedua, menggiring bola lebih dahulu baru setelah melihat kawan yang berdiri bebas bola umpan dilepaskan kepada kawan tersebut, cara perpindahan bola seperti ini sedikit memakan waktu tapi bisa didukung dengan pergerakan tanpa bola yang efektif. Cara pertama mengalirkan atau mengumpan bola dari kaki kekaki dengan 1-2 sentuhan, tampak dilakukan para Pemain ketika menguasai bola di daerah pertahanan sendiri sampai ke tengah lapangan. Sedangkan cara kedua menggiring bola dulu baru mengumpan kepada kawannya, banyak dilakukan menjelang memasuki daerah pertahanan lawan untuk mencoba membuka pertahanan lawan. Cara kedua itu masih dibedakan lagi dalam 2 ciri, yang diperagakan para Pesepakbola Cilik saat menggiring bola melakukan kerjasama dengan kawannya. Ciri pertama melakukan menggiring bola dan memberi umpan kepada kawannya sebelum lawannya menyongsong bola yang dikuasainya, ciri kedua melakukan menggiring bola dengan melewati lawannya terlebih dahulu baru mengumpannya. Ciri pertama menggiring bola dan memberikan umpan sebelum lawannya menyongsong bola, baik dengan cara memberikan umpan terobosan maupun umpan melebar kepada kawannya banyak diperagakan para Pemain saat hendak memasuki daerah pertahanan lawan dari arah tengah. Ciri kedua menggiring bola melewati Pemain lawan terlebih dahulu baru melepaskan umpan banyak diperagakan para Pemain saat menyerang dari sayap, kebanyakan Pemain sudah berani melakukannnya dengan menggiring bola menyusuri sayap dan melewati Pemain lawan yang menghadapunya atau membayanginya, terkadang berani melewati 2 Pemain sekaligus sebelum melepaskan umpan tarik kepada kawan-kawannya yang berada di muka Gawang lawan. Beberapa Pemain dari tim yang berhasil masuk 6 besar Festival Top 24 2012 atau yang masuk 4 besar Campfestival 2011 telah memperlihatkan keberanian menggiring bola memotong kedalam dari sayap langsung ke kotak penalti lawan (cutting in) dengan 2 tujuan, untuk melakukan tembakan langsung kearah Gawang lawan atau melakukan kerjasama 1-2 sentuhan menerobos pertahanan lawan (wall pass). Dalam penguasaan bola ini walau sudah dikatakan cukup baik bagi peserta papan atas, tapi bukan berarti setiap menguasai bola dalam membangun serangan setiap tim bisa selalu menguasai bola sampai ke daerah pertahanan lawan. Dilain pihak masih banyak ditemui akibat kelalaian atau kurang cermat, yang disebabkan kelemahan teknik mengumpan dan kontrol bola terutama dari peserta yang hanya sampai babak pertama. Terlihat masih sering ditemui patah ditengah jalan, seperti kehilangan bola karena direbut lawan, salah mengumpan atau tidak sengaja menendang bola keluar Lapangan. Tim-Tim yang dikalahkan lawannya dengan selisih 2 gol atau lebih sering mengalami masalah seperti ini. Transisi : Melakukan transisi dalam sepakbola memang merupakan hal sering dilupakan untuk dilatihkan atau diajarkan terutama untuk Pemain Usia Dini walau dalam bahasa sederhana yang mudah dimengerti anak-anak. Transisi yang dimaksud dalam sepakbola adalah perubahan formasi, seperti perubahan formasi dari menyerang ke bertahan ketika kehilangan bola karena direbut lawan atau sebaliknya perubahan formasi dari bertahan ke menyerang ketika berhasil merebut bola dari kaki lawan. Ketika sebuah Tim sedang menguasai bola tujuannya adalah untuk menyerang lawan yang sedang bertahan, jadi formasi pemainnya ialah formasi menyerang, semua Pemain harus ikut membangun serangan baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti memberikan dukungan terhadap Pemain Depan. Semua Pemain harus bekerja sama mengalirkan bola dari kaki ke kaki baik dengan cara mengumpan bola 1-2 sentuhan atau menggiring bola terlebih dahulu sebelum mengumpan bola kepada kawannya, usahakan agar bola selalu dikuasai Timnya jangan sampai direbut lawan. Ketika Tim lawannya sedang menguasai bola tentu tujuan sebuah Tim yang sedang bertahan adalah untuk mempertahankan diri dan sekaligus untuk menghalau serangan lawan, jadi formasi Pemainnya ialah formasi bertahan, semua Pemain harus berusaha merebut bola dari kaki lawannya yang menguasai bola atau menjaga Pemain lawan lainnya yang sedang tidak menguasai bola, satu persatu di jaga (man marking) atau menjaga daerah pertahan sendiri (zona marking). Termasuk bersiap bila terjadi serangan balik cepat yang dilakukan lawan. Kaitannya dengan perubahan formasi yang disebut transisi, jadi anak-anak harus mendapatkan pengertian sederhana tentang transisi, yaitu dengan membiasakan diri segera bertukar formasi menyerang menjadi formasi bertahan ketika kehilangan bola atau bola yang sebelumnya dikuasai Timnya direbut lawan, atau segera bertukar formasi bertahan menjadi formasi menyerang ketika berhasil merebut bola dari kaki lawannya. Perubahan formasi ini berarti juga merubah tugas Pemain, seperti perubahan dari tugas menyerang menjadi bertahan kalau kehilangan bola atau berubah tugas dari bertahan menjadi menyerang bila berhasil merebut bola dari kaki lawan. Para Pemain 3 besar dari Tim peserta Festival Top 24 2012 yang mempertandingkan 9 lawan 9 maupun Campfestival 2011 yang mempertandingkan 7 lawan 7, dalam ukuran Lapangan sama 60 X 40 meter, terlihat sekilas sudah bisa memperagakan sebagian dari yang dimaksudkan dengan transisi, merubah formasi menyerang menjadi bertahan maupun merubah formasi bertahan menjadi formasi menyerang disesuaikan kondisi di Lapangan permainan sebagaimana digambarkan dibawah ini. Dimana saat kehilangan bola terlihat semua Pemain berubah tugas, Pemain belakang kembali ke daerah pertahanan sendiri, untuk menjaga daerah pertahannya setelah mendukung Pemain tengah maupun Pemain depan saat membangun serangan. Selanjutnya Pemain tengah kembali ke daerah tengah Lapangan di muka daerah pertahanan sendiri, Dan Pemain depan yang semula menggedor pertahanan lawan menjadi Pemain yang membayangi Pemain lawan, baik yang menguasai bola maupun yang tidak menguasai bola tetapi berada di dekatnya, dalam hal ini semua Pemain berusaha merebut bola dari kaki lawan. Kemudian saat berhasil merebut bola dari kaki lawan semua Pemain berubah tugas dari mempertahankan daerah dan Gawang sendiri, menjadi pelaku penyerangan terhadap lawan, bila bola direbut di daerah pertahanan sendiri, bola dialirkan ke tengah dan kemudian dialirkan kedepan. kemudian bila bola direbut di daerah tengah langsung dialirkan kedepan atau bila bola direbut didepan atau di daerah pertahanan lawan Pemain depan langsung menggedor pertahanan lawan. Walau sudah bisa mendekati dengan apa yang dimaksud dengan transisi, namun ada yang perlu dilatihkan kepada para anak didik masing-masing peserta Festival Top 24 2012 dan Campfestival 2011, agar anak didiknya bisa memiliki variasi didalam melaksanakan transisi. Seperti misalnya ketika kehilangan bola di daerah pertahanan lawan, bila memungkinkan usaha merebut bola bisa saja dilakukan di tempat itu juga. Terutama oleh para Pemain depannya didukung para Pemain tengah dan Pemain belakang yang ada didekatnya, dengan tanpa harus kembali dahulu ke daerah pertahan sendiri. Demikian juga bila merebut bola dari kaki lawan di daerah pertahanan sendiri, bola bisa saja langsung diangkat kepada Pemain depan yang siap menerima bola umpan panjang dari belakang, cara serangan balik seperti itu akan lebih efektif, karena bukankah pertandingan sepakbola usia dini kan tidak ada ofsaid. Supporting ball : (memberikan dukungan terhadap kawan yang menguasai bola) Pada dasarnya baik para peserta Festival Top 24 2012 maupun Campfestival 2011 umumnya memberikan dukungan terhadap kawan yang menguasai bola di depannya sudah cukup baik, dimana setiap Pemain yang menguasai bola lebih sering terlihat memiliki paling tidak seorang kawannya yang berdiri di belakangnya yang siap memberikan dukungan apabila kawan yang menguasai bola menemui kesulitan memberikan bola kedepan, ia siap menerima umpan yang diberikan kebelakang (back pass). Tetapi dimasa datang lebih baik lagi bila setiap Pemain yang menguasai bola itu disamping memiliki dukungan dari Pemain yang berada di belakangnya terutama dari Pemain yang memberikan bola sebelumnya kepadanya, juga Pemain yang berada disamping dan di depannya melakukan gerakan tanpa bola sekaligus mendukung kawan Pemain yang menguasai bola, sehingga memudahkan yang bersangkutan mengumpan bola kepada kawannya yang berdiri di depan maupun di samping yang berdiri bebas, terutama kepada kawan yang memiliki posisi lebih baik dan memiliki peluang untuk membuat gol. Intersep : Untuk yang satu ini dalam hal intersep termasuk 6 besar peserta Festival top 24 2012 dan 4 besar peserta Campfestival 2011, masih banyak Pemain yang belum begitu baik dalam cara maju menyongsong lawan yang membawa bola atau menyergap pembawa bola untuk merebut bola dari kaki lawan. Sama Juga bagi Penjaga Gawang, cara maju kedepan untuk menyergap dan menangkap atau memblok bola yang datang kepadanya untuk menyelamatkan Gawang sendiri masih banyak yang belum melakukan dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar