Sabtu, 20 Oktober 2012
TENTANG PENGETAHUAN DASAR KOMPETISI
TENTANG PENGETAHUAN DASAR KOMPETISI
OLEH M. ACHWANI
KOMPETISI :
KOMPETISI ADALAH RANGKAIAN PERTANDINGAN YANG DILAKUKAN SECARA TERATUR BERDASARKAN REGULASI YANG DITETAPKAN, DISELENGGARAKAN OLEH ASOSIASI NASIONAL ATAU YANG DIBERI WEWENANG OLEHNYA, DIIKUTI OLEH ANGGOTA YANG MENJADI PESERTA KOMPETISI SESUAI JENJANGNYA, UNTUK MENGHASILKAN URUTAN KEJUARAAN DAN MENGHASILKAN PROMOSI BAGI YANG MENDUDUKI PERINGKAT TERATAS ATAU DEGRADASI BAGI YANG MENDUDUKI PERINGKAT TERBAWAH.
MENURUT PO. PSSI TENTANG KOMPETISI :
KOMPETISI ADALAH RANGKAIAN PERTANDINGAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH PSSI SECARA TERATUR DENGAN SISTEM YANG DIIKUTI OLEH PESERTA YANG TELAH DITENTUKAN MENURUT JENJANG DAN STRATANYA, UNTUK MENGHASILKAN URUTAN KEJUARAAN DENGAN MENGHASILKAN PROMOSI DAN DEGRADASI.
DALAM HAL INI SESUAI STATUTA PSSI :
PSSI ADALAH SATU-SATUNYA ORGANISASI YANG BERSIFAT NASIONAL YANG BERWENANG MENGATUR, MENGURUS DAN MENYELENGGARAKAN SEMUA KEGIATAN ATAU KOMPETISI SEPAKBOLA DI INDONESIA.
JENIS PERTANDINGAN SESUAI PERATURAN UMUM PERTANDINGAN PSSI DAN PO PSSI TENTANG KOMPETISI :
· KOMPETISI PROFESIONAL (IPL DAN DIVISI UTAMA)
· KOMPETISI AMATIR (DIVISI TIGA U-19, DIVISI DUA U-21 DAN DIVISI SATU U-23)
· KOMPETISI KELOMPOK USIA (U-17, U-15)
· KOMPETISI LIGA FUTSAL (AMATIR DAN PROFESIONAL)
· PORPROV, PORWIL DAN PON
TUJUAN :
KOMPETISI BERTUJUAN UNTUK MEMILIH PEMAIN HANDAL DAN MEMBENTUK TIM NASIONAL TANGGUH YANG DAPAT BERPRESTASI DI ARENA PERTANDINGAN INTERNASIONAL RESMI.
TUJUAN SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PO. PSSI TENTANG KOMPETISI :
KOMPETISI YANG DILAKUKAN DENGAN TERATUR, TERARAH, TERUKUR, BERJENJANG, BERKESINAMBUNGAN DAN SISTIMATIS AKAN TERPILIHNYA PEMAIN-PEMAIN TERBAIK YANG BERASAL DARI BERBAGAI KLUB PESERTA KOMPETISI PSSI MENUJU TERBENTUKNYA TIM NASIONAL YANG TANGGUH SERTA BERPRESTASI DI PENTAS DUNIA.
SISTIM PERTANDINGAN :
· KOMPETISI PENUH : PERTANDINGAN DILAKUKAN DALAM DUA PUTARAN, DIMANA SEMUA PESERTA BERTEMU DUA KALI BERTANDING DENGAN SETIAP LAWANNYA, ATAU MASING-MASING BERTEMU SATU KALI DISETIAP PUTARANNYA. PERTANDINGAN DAPAT DILAKSANAKAN SECARA KANDANG TANDANG (HOME AND AWAY) MAUPUN TURNAMEN KANDANG (HOME TOURNAMENT).
· KOMPETISI SETENGAH (1/2 KOMPETISI) : PERTANDINGAN DILAKUKAN DALAM SATU PUTARAN, DIMANA SEMUA PESERTA BERTEMUA SATU KALI BERTANDING DENGAN SETIAP LAWANNYA. PERTANDINGAN UMUMNYA DILAKSANAKAN SECARA TURNAMEN KANDANG.
· SISTIM GUGUR (KNOCK OUT) : PERTANDINGAN HARUS LANGSUNG MENGHASILKAN PEMENANG YANG BERHAK MAJU KE BABAK SELANJUTNYA DAN YANG KALAH GUGUR. PERTANDINGAN DAPAT DILAKUKAN SATU KALI ATAU DAPAT JUGA DUA KALI BERTANDING SECARA KANDANG TANDANG DENGAN MENGHITUNG AGREGAT DARI HASIL PERTANDINGAN UNTUK MENENTUKAN PEMENANGNYA.
CONTOH MERANCANG JADWAL PERTANDINGAN ½ KOMPETISI DAN PENUH :
DUA PESERTA :
1 PERTANDINGAN
1. A (TUAN RUMAH)
2. B (TAMU)
JADWAL PERTANDINGAN :
(1-2) A - B
DUA PESERTA :
2 PERTANDINGAN
PERTANDINGAN PERTAMA :
LEG 1
1. A (TUAN RUMAH) - 2. B (TAMU)
PERTANDINGAN KEDUA :
LEG 2
2. B (TUAN RUMAH) - 1. A (TAMU)
JADWAL PERTANDINGAN :
NP.1 (1-2) A - B
NP.2 (2-1) B - A
TUAN RUMAH DAN TAMU : TR TM
A 1 1
B 1 1
TIGA PESERTA :
1. A
2. B
3. C (MASING-MASING BERTANDING 2X)
JADWAL PERTANDINGAN :
(3 PERTANDINGAN)
NP.1 (1-2) A - B
NP.2 (3-1) C - A
NP.3 (2-3) B - C
TUAN RUMAH DAN TAMU : TR TM
A 1 1
B 1 1
C 1 1
EMPAT PESERTA :
1. A
2. B
3. C
4. D (MASING-MASING BERTANDING 3X)
JADWAL PERTANDINGAN :
(6 PERTANDINGAN)
NP.1. (1-2) A - B
NP.2. (3-4) C - D
NP.3. (2-3) D - A
NP.4. (4-1) B - C
NP.5. (2-4) D - B
NP.6. (3-1) A - C
TUAN RUMAH DAN TAMU : TR TM
A 2 1
B 1 2
C 1 2
D 2 1
LIMA PESERTA :
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E (MASING-MASING BERTANDING 4X)
JADWAL PERTANDINGAN :
(10 PERTANDINGAN)
NP.1 (1-2) A - B
NP.2 (3-4) C - D
NP.3 (5-1) E - A
NP.4 (2-3) B - C
NP.5 (4-2) D - B
NP.6 (3-5) C - E
NP.7 (1-3) A - C
NP.8 (5-4) E - D
NP.9 (2-5) B - E
NP.10 (4-1) D - A
TUAN RUMAH DAN TAMU : TR TM
A 2 2
B 2 2
C 2 2
D 2 2
E 2 2
ENAM PESERTA :
(MASING-MASING BERTANDING 5 x)
1. A 2. B 3. C
4. D 5. E 6. F
JADWAL PERTANDINGAN :
(15 PERTANDINGAN)
NP.1 (1-2) A - B
NP.2 (3-4) C - D
NP.3 (5-6) E - F
NP.4 (2-3) B - C
NP.5 (6-1) F - A
NP.6 (4-5) D - E
NP.7 (3-6) C - F
NP.8 (5-2) E - B
NP.9 (1-3) A - C
NP.10 (2-4) B - D
NP.11 (6-2) F - B
NP.12 (5-1) E - A
NP.13 (4-6) D - F
NP.14 (3-5) C - E
NP.15 (1-4) A - D
TUAN RUMAH DAN TAMU : TR TM TR TM
A 3 2 D 2 3
B 2 3 E 3 2
C 3 2 F 2 3
CONTOH PERTANDINGAN SISTIM GUGUR
KOMPETISI PENUH
CONTOH 1
PERTANDINGAN PERTAMA :
NP.1 A - B 2 - 1
PERTANDINGAN KEDUA :
NP.2 B - A 2 - 1
AGREGAT : A – B 3 – 3
MENENTUKAN PEMENANG : PERPANJANGAN WAKTU,
BILA HASILNYA MASIH SERI
DILAKUKAN TENDANGAN DARI TITIK PENALTI,
BILA HASILNYA MASIH SERI JUGA, DILAKUKAN UNDIAN UNTUK MENGHASILKAN PEMENANGNYA.
CONTOH 2
PERTANDINGAN PERTAMA : NP.1 A - B 3 – 3
PERTANDINGAN KEDUA : NP.2 B - A 2 – 2
AGREGAT : A – B 5 – 5
MENENTUKAN PEMENANG : GOL DIKANDANG LAWAN DIHITUNG DUA,
GOL DIKANDANG SENDIRI, MENJADI
B = GOL PERTANDINGAN TANDANG 3 X 2 = 6 + 2
A = GOL PERTANDINGAN TANDANG 2 X 2 = 4 + 3
HASIL AKHIR : A – B 7 – 8
CONTOH MENGHITUNG HASIL PERTANDINGAN DAN KLASEMEN
CONTOH 1
HASIL PERTANDINGAN : KLASEMEN :
A – B 1 – 1 A 3 2 1 - 7 4 - 1 (I)
C – D 1 – 1 B 3 2 1 - 7 4 - 1 (I)
B – C 2 – 0 C 3 - 1 2 1 1 - 4 (III)
D – A 0 – 2 D 3 - 1 2 1 1 - 4 (III)
B – D 1 – 0 (UNTUK MENENTUKAN URUTAN KEDUDUKAN PADA
C – A 0 – 1 KLASEMEN, KARENA A DAN B SERTA C DAN D
PADA PERTANDINGAN TERAKHIR TIDAK
SALING BERTEMU MAKA UNTUK MENENTUKAN
URUTAN KEDUDUKAN I, II, III, IV DILAKUKAN
UNDIAN UNTUK MENGHASILKAN PEMENANGNYA).
CONTOH 2
HASIL PERTANDINGAN : KLASEMEN :
B – C 2 – 0 A 3 2 1 - 7 4 – 1 (I)
A – D 0 – 2 B 3 2 1 - 7 4 – 1 (I)
C – A 0 – 1 C 3 - 1 2 1 1 – 4 (III)
D – B 0 – 1 D 3 - 1 2 1 1 – 4 (III)
C – D 1 – 1 (UNTUK MENENTUKAN URUTAN KEDUDUKAN PADA
A – B 1 – 1 KLASEMEN, KARENA A DAN B SERTA C DAN D SALING
BERTEMU PADA PERTANDINGAN TERAKHIR, UNTUK
MENENTUKAN URUTAN KEDUDUKAN I, II, III, 1V
DILAKUKAN PERPANJANGAN WAKTU, BILA HASILNYA
MASIH SERI DILAKUKAN TENDANGAN DARI TITIK PENALTI, BILA HASILNYA MASIH SERI DILAKUKAN UNDIAN UNTUK
MENGHASILKAN PEMENANGNYA).
CONTOH 3
HASIL PERTANDINGAN : KLASEMEN :
A – B 1 – 0 A 3 2 - 1 6 3 – 1 (I)* *HTH > B
C – D 2 – 1 B 3 2 - 1 6 3 – 1 (II)
B – C 2 – 0 C 3 2 - 1 6 3 – 3 (III)
D – A 0 – 2 D 3 - - 3 0 1 – 5 (IV)
B – D 1 – 0
C – A 1 – 0
15102012 (MA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar