KOMPETISI LIGA SEPAKBOLA PROFESIONAL DI NEGARA KITA SELAMA INI TELAH BERJALAN BEGITU MERIAH ATAU BEGITU HINGAR BINGAR, MENURUT HASIL VERIFIKASI KONFEDERASI SEPAKBOLA ASIA DINYATAKAN BAHWA KLUB-KLUB PESERTANYA MEMILIKI PERSYARATAN STANDAR KELAIKAN SEBUAH KLUB PROFESIONAL YANG DAPAT TAMPIL DI KOMPETISI PROFESIONAL LOKAL MAUPUN DI TINGKAT ASIAN CLUB CHAMPHIONSHIP.
TAMPAKNYA KLUB SEPAKBOLA PROFESIONAL KITA SUDAH HEBAT, TAPI APAKAH SUDAH BENAR DEMIKIAN? ATAU APAKAH SUMBER PENERIMAAN KEUANGANNYA SUDAH SEBAGAIMANA UMUMNYA KLUB-KLUB PROFESIONAL YANG SEBENARNYA SEPERTI KLUB-KLUB DI EROPA MISALNYA? KARENA SEKARANG TIDAK SATUPUN KLUB PROFESIONAL KITA YANG SUDAH MANDIRI, KALAUPUN ADA YANG SUDAH MANDIRI TETAPI MASIH DEFISIT BESAR.
KEMUDIAN ADAKAH KONTRIBUSI KOMPETISI DALAM MEMASOK PEMAIN HANDAL UNTUK MEWUJUDKAN TIM NASIONAL TANGGUH DAN MAMPU BERPRESTASI DI AJANG PERTANDINGAN INTERNASIONAL SUDAH TERWUJUD?
PERTANYAAN-PERTANYAAN DIATAS KALAU DIJAWAB SEKARANG TENTUNYA JAWABANNYA SEDERHANA, BELUM. TETAPI KITA PERCAYA KALAU DIJAWAB 5 TAHUN YANG AKAN DATANG TENTUNYA HARUS BISA MENDAPAT JAWABAN TEGAS : SUDAH.
LALU KENAPA TERJADI DISTORSI ANTARA HASIL VERIFIKASI YANG MENGATAKAN BAHWA KLUB-KLUB PROFESIONAL KITA SUDAH MEMILIKI PERSYARATAN STANDAR TETAPI KENAPA KEADAAN KEUANGANNYA UMUMNYA TIDAK CERAH, DIMANA BANYAK KLUB YANG MENUNGGAK MEMBAYAR KEPADA PEMAIN SAMPAI 3 BULAN DAN MALAH ADA YANG MENUNGGAK 6 BULAN.
KEUANGANNYA JUGA SEBAGIAN BESAR TERSEDOT UNTUK MEMBAYAR KONTRAK DAN GAJI PEMAIN ASING YANG JUMLAHNYA MENCAPAI 5 ORANG DISETIAP KLUB, KUALITASNYA TIDAK BERBEDA JAUH DENGAN PEMAIN LOKAL, GAJI JAUH DIATAS PEMAIN LOKAL, KEMUDIAN FASILITAS TEMPAT TINGGALNYA MINTA DISTIMEWAKAN KENDATI PERMAINANNYA SENDIRI TIDAK ISTIMEWA.
DILUAR ITU PEMBAYARAN UNTUK PEMAIN LOKAL BERLABEL PEMAIN TIMNASPUN SUDAH LAMA MENJADI BEBAN KEUANGAN KLUB KARENA NILAI KONTRAK DAN GAJINYA BISA BERJUMLAH DIATAS SATU MILYAR RUPIAH, SUNGGUH FANTASTIS TAPI PRESTASI YANG BERSANGKUTAN JAUH DARI FANTASTIS ATAU BIASA-BIASA SAJA, KECUALI KALAU YANG BERSANGKUTAN SUDAH MEMILIKI KELAS ASIA BOLEHLAH, MELIHAT SITUASI KOMPETISI SEPERTI ITU YANG MAKIN LAMA MEMBERATKAN KLUB DAN TIDAK PERNAH MENGHASILKAN APA-APA KARENA TIMNAS TIDAK PERNAH MENJADI JUARA DI KEJUARAAN TINGKAT ASEAN SEKALIPUN, SUDAH BERLANGSUNG BEGITU LAMA, MAKA SUDAH SAATNYA DILAKUKAN PENINJAUAN KEMBALI DAN REVITALISASI DENGAN MELAKUKAN BANYAK PERUBAHAN UNTUK KEBAIKAN SEMUA PIHAK.
REVITALISASI KOMPETISI HARUS DILAKUKAN DAN SEKALIGUS MENSINERGIKAN JADWAL PERTANDINGAN KOMPETISI DENGAN PROGRAM KEGIATAN TIMNAS, WALAU SELAMA INI MEMANG SUDAH DILAKUKAN, TETAPI UMUMNYA BARU SEBATAS SAAT KOMPETISI JEDA ATAU SESUDAH SELESAI BARULAH KEGIATAN TIMNAS DIJALANKAN.
SEBENARNYA KOMPETISI HARUS DIJALANKAN UNTUK MENDUKUNG TIMNAS AGAR DAPAT MENGHASILKAN TIMNAS YANG TANGGUH MELALUI JADWAL PERTANDINGAN YANG DIRANCANG DISAMPING MEMILIKI JEDA SAAT USAI PUTARAN SATU HARUS JUGA MEMILIKI JEDA SAAT SEPARUH PUTARAN BARU BERJALAN.
MENGAPA JEDA HARUS DILAKUKAN DISETIAP PARUH PUTARAN? SEBAB GEOGRAFIS INDONESIA BEGITU LUAS AKAN MEMBUAT TINGKAT KELELAHAN PEMAIN DI PERJALANAN YANG BERAKIBAT KEPADA PENAMPILAN PEMAIN DI LAPANGAN TIDAK PERNAH MAKSIMAL DISETIAP PERTANDINGAN.
SETIAP JEDA DAPAT DIJADIKAN WAKTU PEMULIHAN, MELEPASKAN KEPENATAN DAN KEJENUHAN BAGI PEMAIN, SETIAP KLUB DAPAT JUGA MELAKUKAN EVALUASI DAN PERBAIKAN ATAS BERBAGAI KEKURANGAN YANG TERJADI SELAMA MENGIKUTI PERTANDINGAN.
JEDA JUGA BISA MENDUKUNG KEGIATAN TIMNAS DENGAN MENGUMPULKAN PEMAIN DALAM 3 ATAU 4 HARI UNTUK LATIHAN MAUPUN PERTANDINGAN BAGI TIMNAS GUNA MENINGKATKAN PERINGKAT FIFA.
POLA WAKTU BERTANDING KOMPETISI SELAMA INI SEPERTI POLA HARI BERTANDING RABU DAN SABTU SERTA KAMIS DAN MINGGU, PERLU DITINJAU KEMBALI, KARENA POLA BERTANDING SEPERTI ITU HANYA MEMILIKI TENGGAT WAKTU 2 HARI ATAU 48 JAM, TIDAK CUKUP WAKTU ISTIRAHAT APALAGI 3 s/d 8 JAM DIANTARANYA RATA-RATA DIHABISKAN DI PERJALANAN, SEHINGGA WAKTU PEMULIHAN BAGI PEMAIN TIDAKLAH CUKUP.
OLEH KARENA ITU POLA HARI BERTANDING HARUS DIRUBAH BILA INGIN MELIHAT PENAMPILAN PEMAIN MAKSIMAL, DENGAN MERUBAHNYA MENJADI SEKURANG-KURANGNYA 3 HARI ATAU 72 JAM DIANTARA PERTANDINGAN YANG SATU DENGAN YANG LAINNYA.
PEMAIN ASING DISETIAP KLUB TIDAKLAH PERLU DIMAKSIMALKAN 5 ORANG, BILA KEMAMPUAN KEUANGAN KLUB TERBATAS, MISALNYA 3 ORANG SAJA SUDAH CUKUP, KEBIJAKAN SEPERTI ITU BILA DILAKUKAN DISAMPING MERINGANKAN BEBAN KEUANGAN KLUB, JUGA DAPAT MEMBUKA KESEMPATAN PEMAIN LOKAL UNTUK LEBUH BANYAK BERTANDING DAN BIBIT PEMAIN HANDAL TIMNASPUN DIHARAPKAN DAPAT BERMUNCULAN.
SELAIN ITU SULITNYA PERKEMBANGAN PRESTASI KLUB DAN TIDAK BANYAK TALENTA CALON PEMAIN TIMNAS YANG DITEMUKAN HAL ITU DISEBABKAN KARENA KEBIJAKAN BAGI PEMAIN UMUMNYA DI KONTRAK DALAM 1 MUSIM KOMPETISI, KEMUDIAN DISUSUL DENGAN PERPINDAHAN SETIAP TAHUN DARI SATU KLUB KE KLUB LAINNYA, DENGAN MELALUI PROSES TES PULA.
SECARA BERTAHAP KEBIJAKAN SEPERTI ITU HARUS BERUBAH, BILA KLUB INGIN LEBIH BERPRESTASI DAN BILA INGIN MENEMUKAN TALENTA CALON PEMAIN TIMNAS, MAKA KONTRAK PEMAIN IDEALNYA ADALAH 4 TAHUN, ATAU DALAM WAKTU DEKAT MULAI DARI 2 TAHUN MASA KONTRAK, ITU SUDAH BAGUS UNTUK PERMULAAN.
BELAJAR DARI KLUB-KLUB EROPA MISALNYA, KLUB PROFESIONAL BARU BISA HIDUP BILA PENGELUARAN SEBANDING DENGAN PENERIMAAN, PALING SEDIKIT PROSENTASE PENERIMAAN DIDAPAT DARI PENJUALAN MATERI DAN JASA BRANDING KLUB 20 %, PENJUALAN TIKET 20 % DAN SPONSOR 60 %. MELIHAT ANGKA PROSENTASE SEPERTI ITU, KLUB SEPAKBOLA KITA HARUS SECARA BERTAHAP BERPALING KEPADA SUMBER PENERIMAAN SEMACAM ITU DAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT HARUS MENINGGALKAN DARI CARA-CARA TRADISIONAL SEPERTI BANTUAN APBD TERSELUBUNG ATAU MEMINTA BANTUAN KEPADA BADAN PENYELENGGARA KOMPETISI, KARENA BADAN TERSEBUT BUKANLAH BADAN SOSIAL.
JUGA KITA JANGAN SENANG DAHULU BILA DIBERI LABEL SERTIKASI KLUB SESUAI STANDAR AFC CLUB LICENSING OLEH ORANG-ORANG AFC, TERUS KALAU JUARA DI LIGA SENDIRI BISA MENGIKUTI ASIAN CLUB CHAMPIONSHIP MISALNYA, TETAPI BERTANYA KEPADA DIRI SENDIRI APAKAH SUDAH BISA TERPENUHI PENGELUARAN SEIMBANG DENGAN PENERIMAAN YANG DIDAPAT DARI SUMBER PENJUALAN BRANDING, PENJUALAN TIKET DAN SPONSOR? ATAU SUDAH BEBAS DARI BANTUAN APBD TERSELUBUNG!!!
TETAPI TERLEPAS DARI SEGALA PERMASALAHAN DISEPUTAR PENYELENGGARAAN KOMPETISI DAN KEHIDUPAN KLUB YANG BELUM MENGGEMBIRAKAN, MENYONGSONG MUSIM KOMPETISI TAHUN DEPAN KITA HARUS MELAKUKAN LEBIH BAIK DARI SBELUMNYA, DENGAN MELAKUKAN REVITALISAI KOMPETISI YANG BERTUJUAN UNTUK MENDAPATKAN PEMAIN HANDAL, PEMBENTUKAN TIMNAS YANG TANGGUH, UNTUK MERAIH RANKING FIFA DIBAWAH 100.
25102012.
BELAJAR DARI KLUB-KLUB EROPA MISALNYA, KLUB PROFESIONAL BARU BISA HIDUP BILA PENGELUARAN SEBANDING DENGAN PENERIMAAN, PALING SEDIKIT PROSENTASE PENERIMAAN DIDAPAT DARI PENJUALAN MATERI DAN JASA BRANDING KLUB 20 %, PENJUALAN TIKET 20 % DAN SPONSOR 60 %. MELIHAT ANGKA PROSENTASE SEPERTI ITU, KLUB SEPAKBOLA KITA HARUS SECARA BERTAHAP BERPALING KEPADA SUMBER PENERIMAAN SEMACAM ITU DAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT HARUS MENINGGALKAN DARI CARA-CARA TRADISIONAL SEPERTI BANTUAN APBD TERSELUBUNG ATAU MEMINTA BANTUAN KEPADA BADAN PENYELENGGARA KOMPETISI, KARENA BADAN TERSEBUT BUKANLAH BADAN SOSIAL.
JUGA KITA JANGAN SENANG DAHULU BILA DIBERI LABEL SERTIKASI KLUB SESUAI STANDAR AFC CLUB LICENSING OLEH ORANG-ORANG AFC, TERUS KALAU JUARA DI LIGA SENDIRI BISA MENGIKUTI ASIAN CLUB CHAMPIONSHIP MISALNYA, TETAPI BERTANYA KEPADA DIRI SENDIRI APAKAH SUDAH BISA TERPENUHI PENGELUARAN SEIMBANG DENGAN PENERIMAAN YANG DIDAPAT DARI SUMBER PENJUALAN BRANDING, PENJUALAN TIKET DAN SPONSOR? ATAU SUDAH BEBAS DARI BANTUAN APBD TERSELUBUNG!!!
TETAPI TERLEPAS DARI SEGALA PERMASALAHAN DISEPUTAR PENYELENGGARAAN KOMPETISI DAN KEHIDUPAN KLUB YANG BELUM MENGGEMBIRAKAN, MENYONGSONG MUSIM KOMPETISI TAHUN DEPAN KITA HARUS MELAKUKAN LEBIH BAIK DARI SBELUMNYA, DENGAN MELAKUKAN REVITALISAI KOMPETISI YANG BERTUJUAN UNTUK MENDAPATKAN PEMAIN HANDAL, PEMBENTUKAN TIMNAS YANG TANGGUH, UNTUK MERAIH RANKING FIFA DIBAWAH 100.
25102012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar