"MENDISAIN ULANG KOMPETISI SEPAKBOLA INDONESIA"

SEJAK MUSIM KOMPETISI TAHUN 1994/1995 SEPAKBOLA INDONESIA MEMASUKI BABAK BARU DENGAN MELAHIRKAN KOMPETISI LIGA INDONESIA, YANG MENYATUKAN KLUB SEPAKBOLA GALATAMA DAN PERSERIKATAN, MULANYA STATUS PEMAIN TERDIRI DARI NON AMATIR DAN AMATIR, LALU DITINGKATKAN STATUS PEMAINNYA MENJADI NON AMATIR,  SAMPAI AKHIRNYA SAAT INI PEMAIN BERSTATUS PROFESIONAL.

KEMUDIAN SECARA BERANGSUR-ANGSUR SEJAK TAHUN 2005 LIGA INDONESIA DIBENAHI PENANGANANNYA OLEH BADAN LIGA INDONESIA (BLI), SEBAGAIMANA LAYAKNYA MENANGANI KOMPETISI SEPAKBOLA PROFESIONAL. SELANJUTNYA SESUAI PANDUAN FIFA DAN PETUNJUK AFC TENTANG CLUB LICENSING REGULATION, YANG MENGHARUSKAN SEMUA ANGGOTANYA MENGGELAR LIGA PROFESIONAL, SEBAGAI SYARAT UNTUK MENGIKUTI LIGA CHAMPIONS ASIA. UNTUK KEPERLUAN ITU, MAKA KOMPETISI STRATA TERTINGGI DI INDONESIA DISEBUT LIGA SUPER INDONESIA SEJAK MUSIM KOMPETISI TAHUN 2008/2009 DAN ADA LIGA PRIMA INDONESIA SEJAK MUSIM KOMPETISI TAHUN 2011/2012.

SEJALAN DENGAN ITU KLUB PROFESIONAL PESERTA KOMPETISI BAIK YANG TERGABUNG DALAM STRATA SATU DAN STRATA DUA LIGA INDONESIA, DIBENAHI AGAR DAPAT MEMENUHI 5 ASPEK PERSYARATAN KLUB PROFESIONAL, YANG MENCAKUP LEGAL, SDM, SUPPORTING, INFRASTRUKTUR DAN KEUANGAN.

RASANYA SAAT MULAI MEMASUKI BABAK BARU LAHIRNYA LIGA INDONESIA YANG DIKENAL JUGA SEBAGAI LIGA DUNHILL PADA MUSIM KOMPETISI TAHUN 1994/1995, KITA SEMUA OPTIMIS TIDAK LAMA LAGI KOMPETISI MODEL INI AKAN MELAHIRKAN PEMAIN DAN KESEBELASAN NASIONAL KALIBER ASIA.

TAPI SAMPAI SEPULUH TAHUN BERJALAN, TERNYATA PRESTASI YANG DITUNGGU-TUNGGU BELUM JUGA MUNCUL, RASA OPTIMIS ITU SESAAT MELUNTUR. TAPI KEMUDIAN OPTIMIS MUNCUL KEMBALI KETIKA BADAN SEPAKBOLA INDONESIA MEMBENAHI KOMPETISI SEJAK TAHUN 2005. SELANJUTNYA BERTAMBAH OPTIMIS KETIKA LAHIR LIGA SUPER INDONESIA YANG DIKELOLA OLEH PT. LIGA INDONESIA. TETAPI TUNGGU PUNYA TUNGGU EH PRESTASI ITU BELUM MUNCUL JUGA, KARENA PALING TINGGI YANG DAPAT DIRAIH DALAM KURUN WAKTU TERSEBUT HANYA MENJADI RUNNER UP PIALA AFF DAN RUNNER UP SEA GAMES, DISELINGI PERNAH MASUK PUTARAN FINAL PIALA ASIA.

PADAHAL KOMPETISI SEPAKBOLA DI INDONESIA TERUTAMA PADA STRATA TERTINGGI, SEPERTI LIGA SUPER INDONESIA ATAU SEKARANG ADA LIGA PRIMA INDONESIA TERBILANG MERIAH DAN BERNILAI KOMERSIL. TETAPI HASILNYA TIDAK SEBANDING, KARENA TUJUAN KOMPETISI YANG SEBENARNYA UNTUK MENDAPATKAN PEMAIN KELAS UNGGUL DAN MEMBENTUK KESEBELASAN NASIONAL TANGGUH YANG BISA BERPRESTASI DI ARENA PERTANDINGAN INTERNASIONAL, PALING TIDAK DI TINGKAT ASIA TIDAK PERNAH TERCAPAI.

KITA HARUS KAJI ULANG MENGAPA PADA PERIODE TAHUN 50AN INDONESIA PERNAH MERAIH MEDALI PERUNGGU DI ARENA ASIAN GAMES TOKYO TAHUN 1958, MENAHAN UNI SOVYET O-O PADA PERTANDINGAN PERTAMA OLYMPIADE MELBOURNE 1956.

PADA PERIODE TAHUN 60AN DAN 70AN INDONESIA PERNAH MENJADI JUARA YUNIOR ASIA (61), MENJUARAI BERBAGAI TURNAMEN BERGENGSI DI ASIA, SEPERTI MENJUARAI MERDEKA GAMES, KINGS CUP, PRESIDENT CUP, AGA KHAN CUP, ANIVERSARY CUP, PIALA SUKAN DAN PRA OLYMPIADE 1976, INDONESIA NYARIS LOLOS IKUT OLYMPIADE MONTREAL NAMUN DIKALAHKAN KOREA UTARA 4-5 MELALUI DRAMA TENDANGAN DARI TITIK PENALTI DI SUGBK SENAYAN JAKARTA.

SELAIN ITU PADA PERIODE TAHUN 60AN DAN 70AN, PESEPAKBOLA TOP INDONESIA TERPILIH MASUK ASIAN ALL STAR, ANTARA LAIN SUCIPTO SUNTORO, JACOB SIHASALE, ISWADI IDRIS, RONNY PATINASARANY.

PADA PERIODE TAHUN 50AN SAMPAI 70AN, KESEBELASAN NASIONAL INDONESIA BOLEH DIBILANG BERTABURAN PEMAIN BINTANG, TANGGUH DAN DISEGANI LAWAN TANDINGNYA, MASSMEDIA NEGARA-NEGARA ASIA SERING MENYEBUT SEBAGAI SALAH SATU MACAN SEPAKBOLA ASIA.

MEMASUKI PERIODE TAHU 80AN DAN 90AN (AWAL), WALAU PRESTASINYA TAK SECEMERLANG SEPERTI PERIODE SEBELUMNYA, TETAPI BERHASILMENJADI SEMI FINALIS ASIAN GAMES 1986, MERAIH MEDALI EMAS PADA SEA GAMES JAKARTA 1987 DAN SEA GAMES MANILA 1991. 

KALAU KITA TENGOK DERETAN PRESTASI YANG DIHASILKAN PEMAIN DAN KESEBELASAN NASIONAL MULAI DARI PERIODE TAHUN 50AN SAMPAI PERIODE TAHUN 70AN, SESUNGGUHNYA BUKANLAH DARI HASIL SEBUAH KOMPETISI PROFESIONAL YANG DITATA BEGITU RAPIH SEPERTI SEKARANG, TETAPI DIHASILKAN DARI SEBUAH KOMPETISI AMATIR PERSERIKATAN DAN MULAI TAHUN 1979 DITAMBAH SEBAGAI HASIL DARI SEBUAH KOMPETISI NON AMATIR GALATAMA YANG DIKELOLA SECARA SEDERHANA  TAPI DILAKUKAN SECARA MATANG.

RASANYA KITA DIBUAT MENJADI PENASARAN, KENAPA MEREKA DULU BISA MENGHASILKAN PRESTASI SEPERTI ITU SEDANGKAN SEKARANG TIDAK BISA. PADAHAL SAAT INI KOMPETISI YANG MERUPAKAN SOKO GURU PEMBINAAN SUDAH DIKELOLA SESUAI STANDAR AFC/FIFA, TETAPI BELUM KUNJUNG MENGHASILKAN PEMAIN DAN KESEBELASAN KELAS ASIA YANG DIDAMBAKAN. APAKAH MUNGKIN KARENA DILAKUKANNYA TIDAK SECARA MATANG?

IKHTIAR LAINNYA SEPERTI TENTANG PEMBINAAN PEMAIN, SAMA SEBAGAIMANA PADA PERIODE TERDAHULU, DIMANA PEMAIN-PEMAIN MUDA TERBAIK INDONESIA JUGA DIKIRIMKAN BERLATIH DILUAR NEGERI MISALNYA KE URUGUAY, TAPI SAMPAI SAAT INI BELUM MEMBUAHKAN HASIL KARENA PEMAIN DAN KESEBELASAN NASIONAL KITA BELUM MENAMPAKAN PRESTASI SEBAGAIMANA DIINGINKAN.

MELIHAT PRESTASI SEPAKBOLA KITA TAK KUNJUNG TIBA MALAH CENDERUNG MUNDUR, MASYARAKAT PENGGEMAR SEPAKBOLA INDONESIA MENJADI TIDAK SABAR, PADA TAHUN 2010 DAN 2011 YANG LALU MELUAPKAN KEKECEWAANNYA KEPADA PENGURUS PSSI WAKTU ITU YANG DIPIMPIN NH, DITUNTUT MUNDUR MELALUI DEMO-DEMO DISELURUH PELOSOK TANAH AIR, KARENA NH DIANGGAP GAGAL MEMIMPIN PSSI SEBAB TIDAK BISA MENGHASILKAN PRESTASI APAPUN DIAJANG PERTANDINGAN INTERNASIONAL.

KLUB ANGGOTA DAN PENGPROV PSSI PUN AKHIRNYA IKUT MENDESAK NH MUNDUR PULA, KEMUDIAN TERJADI PERGANTIAN PENGURUS MELALUI PROSES PEMILIHAN DALAM SEBUAH KONGRES YANG TIDAK NORMAL, KLB SOLO 2011 MENGHASILKAN TERPLIHNYA PROF. JOHAR SEBAGAI KETUA UMUM PSSI, YANG MENCANANGKAN PERUBAHAN DAN PEMBAHARUAN.

NAMUN DISAYANGKAN TIDAK BERAPA LAMA KEMUDIAN TERJADI PERTENTANGAN YANG BERUJUNG TERJADINYA PERPECAHAN ORGANISASI,  KEANGGOTAAN, SDM DAN KOMPETISI DI LINGKUNGAN SEPAKBOLA NASIONAL.

LOGIKANYA KETIKA MASIH BERSATU SAJA PSSI BELUM MEMILIKI PRESTASI INTERNASIONAL, RANKING FIFA INDONESIA TIDAK PERNAH DIBAWAH 100, SEKARANG TERPECAH PULA PENGORGANISASIANNYA, BAGAIMANA BISA BEKERJA UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN DAN PEMBAHARUAN? APALAGI UNTUK MERAIH RANKING FIFA DIBAWAH 100?

KETIKA KOMPETISI TIDAK TERPECAH SAJA KITA TIDAK PERNAH MENGHASILKAN PEMAIN UNGGUL DAN KESEBELASAN NASIONAL TANGGUH DI LEVEL ASIA, APALAGI SEKARANG KETIKA KOMPETISINYA TERPECAH DUA, JUGA KESEBELASAN NASIONALNYA TAK UTUH LAGI, PRESTASI SEMAKIN MUNDUR SAJA TAMPAKNYA, KEKALAHAN SERING DIDERITA KESEBELASAN NASIONAL KITA, SAMPAI ADA KEKALAHAN DENGAN ANGKA MENCOLOK.

FENOMENA SEPAKBOLA SEPERTI ITU HARUS SEGERA DIAKHIRI, KARENA SUDAH BISA DIPASTIKAN TAK AKAN ADA PRESTASI MUNCUL DALAM SUASANA KEGADUHAN SEPERTI SEKARANG, TAPI YANG PASTI KITA HARUS  MENGHINDARKAN SANKSI DARI FIFA DAN MENTAATI KEPUTUSAN AFC MELALUI JC MEETING DI KL TANGGAL 20 SEPTEMBER LALU, SEMUA PIHAK HARUS MEMPUNYAI KEINGINAN BERSATU UNTUK MENYELAMATKAN SEPAKBOLA INDONESIA.

SETELAH BERSATU, SEGERA DESAIN ULANG KOMPETISI, MENGINGAT SELAMA INI PELAKSANAAN KOMPETISI DILIHAT HANYA DARI SISI PERTANDINGANNYA SAJA, DISETIAP TAHUN KESIBUKAN PERSIAPAN KOMPETISI TERSITA BANYAK WAKTUNYA OLEH MASALAH PERSYARATAN ADMINISTRASI DAN BERBURU PEMAIN ATAU MELEPAS PEMAIN. KESIBUKAN SAAT KOMPETISI BERJALAN, BANYAK TERSITA OLEH PENYESUAIAN JADWAL PERTANDINGAN, PELANGGARAN DISIPLIN YANG SUKA DILAKUKAN OLEH PEMAIN DAN OFISIAL KESEBELASAN PESERTA, PENONTON ATAU SUPORTER, JUGA OFISIAL PERTANDINGAN. 

SEHUBUNGAN DENGAN ITU, KINI SUDAH WAKTUNYA PSSI MENDESAIN ULANG SISTEM PENYELENGGARAAN KOMPETISI DENGAN MEMPERSIAPKANNYA SECARA LEBIH MATANG LAGI, DENGAN MENSINERGIKAN SEMUA UNSUR YANG DIPERLUKAN TERLIBAT, MENYIAPKAN SEMUA PERSONIL YANG PERLU DILIBATKAN MELALUI PROGRAM PENINGKATAN SDM DENGAN TUJUAN MENGHASILKAN TENAGA PROFESIONAL YANG MEMILIKI KOMPETENSI, SERTA MENYUSUN STANDAR KERJA SEBAGAI PANDUAN DIDALAM MELAKSANAKAN KOMPETISI YANG BERMUARA UNTUK MENGHASILKAN TERPILIHNYA PEMAIN HANDAL DAN TERBENTUKNYA KESEBELASAN NASIONAL TANGGUH, YANG DAPAT BERPRESTASI DI KANCAH INTERNASIONAL.

AGAR PENYELENGGARAAN KOMPETISI DAPAT MENCAPAI TUJUAN YANG DIINGINKAN SEBELUMNYA, MAKA PERLU MENSINERGIKAN SEMUA  TENAGA  PROFESIONAL YANG DILIBATKAN SEPERTI ADMIN KOMPETISI DAN PANPEL PERTANDINGAN, TECHNICAL STUDY GRUP (TSG) DAN PEMANDU BAKAT, OFISIAL PERTANDINGAN, OFISIAL KESEBELASAN DAN PELATIH KESEBELASAN, DIREKTUR TEKNIK (BILA ADA) DAN PELATIH KESEBELASAN NASIONAL.

WALAU SEMUA TENAGA PROFESIONAL BEKERJA DI BIDANGNYA MASING-MASING TETAPI PEKERJAANNYA DISELARASKAN, SALING MENUNJANG  SATU SAMA LAIN DENGAN BANTUAN SISTEM IT.

SEMUA BEKERJA UNTUK  SASARAN  SAMA,  MENDUKUNG  PENYELENGGARAAN  PERTANDINGAN  KOMPETISI YANG BERKUALITAS, MERIAH DAN MENARIK PENONTON, DIMINATI  SPONSOR, AMAN, LANCAR, MENGHASILKAN JUARA, DITUNJANG LAPORAN TEKNIK PENYELENGGARAAN KOMPETISI (COMPETITION TECHNICAL  REPORT).

JUGA BEKERJA UNTUK  TUJUAN SAMA,  MENGHASILKAN PEMAIN PILIHAN TERBAIK, MEMPROSES PEMBENTUKAN KESEBELASAN NASIONAL YANG KUAT, BISA BERPRESTASI DI KANCAH PERTANDINGAN INTERNASIONAL.   

JAKARTA, 23 SEPTEMBER 2012

M. ACHWANI