BALL POSSESSION DIPERAGAKAN BEGITU BAGUS
SAAT DERBY MANCHESTER CITY-MANCHESTER UNITED 2-3
Catatan : M. Achwani.
Pertandingan antara Klub Kota Sekandang (derby), Mancheter City (MC) dengan Manchester United (MU) pada tanggal 9 Desember 2012 lalu begitu enak untuk ditonton, pertandingan berjalan seru dalam tempo tinggi yang menegangkan, serangan yang dibangun kedua belah pihak begitu gencar, sehingga selalu merepotkan barisan pertahan lawannya.
Sejak pertandingan dimulai serangan dilakukan silih berganti, kedua belah pihak saling menekan, tembakan kearah gawang lawan begitu gencar, 15 menit pertama tampak MC lebih banyak menguasai bola, namum setelah itu MU lebih banyak menguasai bola dan lebih dulu unggul 2 gol hasil tendangan Rooney yang menyarangkan bola ke gawang Joe Hart (MC), pada menit ke 16 dan 29. Ketinggalan 0-2 MC coba mengejar tapi sampai berakhir paruh pertama kedudukan tidak berubah.
Memasuki paruh kedua MC lebih meningkatkan serangan ke gawang MU, usahanya membuahkan hasil, pada menit ke 60 Toure dan menit 86 Zabaleta berhasil mencetak gol ke gawang De Gea, sehingga MC berhasil mengejar ketinggalannya, skorpun berubah menjadi sama kuat 2-2.
Semua orang menyangka pertandingan malam itu akan berahir seri, tetapi pada menit 90+, tendangan bebas yang dlakukan Van Persie dari luar daerah penalti berhasil menembus gawang Joe Hart, skor berubah kembali menjadi 2-3 untuk kemenangan MU dan tak berubah sampai peluit panjang Wasit Atkinson berbunyi tanda berakhirnya pertandingan.
Pertandingan kedua Klub sekandang dari Kota Manchester itu sungguh menarik, keduanya mampu memperagakan ball possession atau penguasaan bola yang bagus dengan memperlihatkan permainan mengalir, bola dari kaki ke kaki berpindah, dari kaki Pemain yang satu ke yang lainnya dengan mulus nyaris tanpa tersendat, masing-masing pihak setiap menguasai bola melaju sampai ke daerah pertahanan lawannya.
Ball Possession atau penguasaan bola kedua belah pihak begitu bagus, keduanya jarang kehilangan bola di tengah jalan sehingga bola selalu mengalir diantara kawan sampai melepaskan tembakan kearah gawang lawan, kalaupun kehilangan bola terjadi di daerah Penalti lawan akibat hadangan Pemain lawannya, hanya sesekali saja kehilangan bola sebelum memasuki daerah tersebut diantaranya karena terkena ofsaid, namun demikian mereka selalu langsung melakukan transisi posisi dengan baik sekali.
Seperti begitu kehilangan bola saat menyerang, formasi Pemain langsung berubah cepat secara otomatis, para Pemain segera mengubah diri dari formasi menyerang ke formasi bertahan untuk merebut bola dari pihak lawan melalui duel perebutan bola yang ketat. Atau kebalikannya, begitu berhasil merebut bola dari kaki lawan saat diserang, formasi Pemain segera berubah secara otomatis mengubah diri dari formasi bertahan ke formasi menyerang dan langsung mengalirkan bola dari kaki ke kaki diantara kawan sendiri.
Penguasaan bola selama mungkin di pihak sendiri dan jangan sampai kehilangan bola merupakan prinsip didalam bermain sepakbola, baik MC maupun MU malam itu telah memperagakannya dengan baik, dimana bola dialirkan dari kaki kekaki dari satu Pemain ke Pemain lainnya membangun kerjasama yang kompak.
Setiap Pemain yang menguasai bola langsung mendapat dukungan dari kawan lainnya dari belakang (supporting ball), kemudian kawan lainnya yang berada di depan maupun yang berposisi sejajar melakukan pergerakan untuk meminta bola atau memudahkan menerima umpan darinya, dengan melepaskan diri dari kawalan lawan atau sambil membuka ruang.
Setelah melepaskan umpan kepada kawannya, Pemain tersebut juga terus melakukan pergerakan untuk mendukung kawannya yang menguasai bola atau memudahkan untuk menerima kembali bola dari kawannya yang hendak memberi umpan, begitu seterusnya dan diakhiri dengan melepaskan tembakan kearah gawang lawan.
Melalui penguasaan bola yang matang dari setiap Pemain itulah membuat serangan yang dibangun bisa berpola dan menghasilkan gol, seperti contoh gol yang diciptakan MU oleh Rooney pada menit 16, bermula dari pergerakan Young yang menguasai bola menyusuri sayap kiri kemudian memberikan umpan kepada Rooney. Juga gol Rooney pada menit 29, bermula dari pergerakan Valencia yang menguasai bola menyusuri sayap kanan kemudian memberikan umpan silang kepada Rooney.
Demikian juga gol yang diciptakan MC merupakan hasil serangan melalui penguasaan bola yang matang para Pemainnya dan berpola sehingga bisa menciptakan gol, seperti contoh gol dibuat oleh Toure pada menit 60 bermula dari tendangan keras Tevez di blok De Gea (Kiper MU), disambar Da Silva di blok kembali De Gea, kemudian dikuasai oleh Tevez dan diberikan kepada Toure. Lalu gol oleh Zabaleta pada menit 86 bermula dari bola dikuasai Tevez kemudian melayangkan tendangan keras kearah De Gea yang berhasil di blok tetapi kemudian bola tersebut disambar Zabaleta.
Memang ciamik abis...... sangat layak untuk ditiru
BalasHapus